-
24 Agustus 2023
191
Arsip Informasi
Budidaya udang windu secara tradisional sudah turun-temurun dilakukan sebagai warisan dari nenek dan Sulawesi Selatan merupakan sentra penghasil udang dengan cita rasa manis dan gurih beraroma harum.
Pinrang merupakan salah satu penghasil utamanya, selain Barru dan Pangkep. Di Pinrang, Kecamatan Lanrisang sebagai penghasil utama, kejayaan sekitar 20 tahun kembali dibangkitkan.
Khusus di Kecamatan Lanrisang luasnya 1.588,33 hektare yang meliputi dua blok pengembangan, yakni blok Lanrisang 523,23 hektare dan blok Waetuoe seluas 1.065,15 hektare.
"Kawasan ini khusus memproduksi udang windu jenis eco-shrimp atau ramah lingkungan dan berkualitas premium yang diekspor ke Jepang," kata Bupati Pinrang, Irwan Hamid di Desa Waetuoe, Kelurahan Lanrisang, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Senin,16 November 2020.
Sejak program mengembalikan kejayaan udang windu tahun 2019 melalui perusahaan Alter Trade Japan dengan perwakilannya di Indonesia, PT. Alter Trade Indonesia (Atina) udang ini diekspor ke Negara Sakura yang sangat menyukai udang jenis ini.
Lanjutnya, produk udang windu Kabupaten Pinrang sedang dalam proses sertifikasi untuk dapat diekspor ke Eropa dan Amerika. Pandemi Covid-19 menyebabkan proses sertifikasi untuk sementara waktu terhenti.
Produksi rata-rata di kawasan ini telah mencapai 287 Kg/Ha/Mt dengan rata-rata lima kali musim tanam per tahun.
"Insyaallah kawasan (Lanrisang) ini dapat mencapai target udang windu Sulsel sebesar 500 Kg/Ha/Mt pada tahun 2023," sebutnya.
Kabupaten Pinrang juga siap menjadi bagian utama dari program Gubernur dalam mengembalikan kejayaan komoditas unggulan Sulsel yang berdaya saing melalui pengembangan udang windu pada areal yang direncanakan pada tahun 2021 seluas 1.000 hektare di empat kabupaten.
Sedangkan, Gubernur Sulsel, Prof. HM Nurdin Abdullah yang ikut melakukan panen menyampaikan komitmennya.
"Kita punya kewajiban untuk menjaga keunggulan kita, Pinrang ini adalah salah satu dari dulu sampai sekarang sebagai penghasil udang sitto (windu) ada satu hal yang kita jaga jangan sampai petani kita meninggalkan udang sitto," sebutnya.(*)